Perangkat Jaringan dan Fungsinya - Perangkat Jaringan merupakan perangkat yang digunakan sebagai pemecah jaringan. Secara umum perangkat jaringan dapat digolongkan sebagai berikut :
- ROUTER
- BRIDGE
- SWITCH
- HUB
- REPEATER
ROUTER

Router bekerja pada layer 3 (model OSI) atau layer network. Router dapat digunakan untuk menghubungkan beberapa network. Router juga bisa digunakan untuk membagi network besar menjadi beberapa subnetwork (network-network kecil). Router juga memiliki kemampuan routing. Routing artinya, router secara cerdas mengetahui kemana rute perjalanan informasi (yang disebut paket) akan dilewatkan. Apakah ditujukan untuk host lain yang satu network ataukah berbeda network.
Contoh diagram network yang menggunakan router.
Komponen-komponen dalam router
- Power Supply : Untuk memberi tegangan. Tegangan yang dibutuhkan berkisar antara +5V/-5V, dan +12V/-12V
- Kabel rollover : Untuk melakukan koneksi dari PC ke router
- RAM : Untuk menyimpan data secara temporer selama router beroperasi
- NVRAM : Untuk menyimpan file-file konfigurasi secara permanen (dapat dianalogikan sebagai control panel)
- ROM : Untuk menyimpan data BIOS. Informasi pada BIOS bersifat permanen
- Processor : Untuk pemrosesan data
- Interface : Perangkat tambahan untuk keperluan transfer data ke peralatan lain
BRIDGE
Bridge bekerja pada layer 2 (model OSI) atau layer data link. Bridge digunakan untuk menghubungkan dua buah LAN (Local Area Netwrok) atau membagi sebuah LAN menjadi dua buah segmen.Bridge dapat mengetahui apakah informasi (yang disebut frame) ditujukan untuk host yang satu segmen(network) atau berbeda segmen. Contoh diagram network yang menggunakan bridge :
Jenis-jenis bridge berdasarkan teknologi network yang digunakan :
- Transparent bridging, jenis bridge yang digunakan pada network Ethernet.
- Source-route bridging, jenis bridge yang digunakan pada network Token Ring.
- Translational bridging, digunakan untuk menghubungkan network yang berbeda teknologi. Misalkan menghubungkan network Token Ring dan network Ethernet.
Perbedaan Router dan Bridge
SWITCH
Cara kerja switch mirip dengan bridge. Switch disebut sebagai multiport bridge. Switch berfungsi sebagai sentral atau konsentrator pada sebuah network. Switch dapat mempelajari alamat hardware host tujuan, sehingga informasi bisa langsung dikirim ke host tujuan. Contoh diagram penggunaan switch :
Jenis-jenis switch berdasarkan cara kerjanya
- Cut Through atau Fast Forward
- Store and forward
- Fragment Free atau Modified Cut Through
Cut Through atau Fast Forward
Switch jenis ini hanya mengecek alamat tujuan (yang ada pada header frame). Selanjutnya frame akan diteruskan ke host tujuan. Kondisi ini dapat mengurangi “waktu tunggu” atau latency. Inilah jenis switch “tercepat” diantara jenis lainnya.
Kelemahan jenis switch ini yaitu tidak dapat mengecek frame-frame yang error. Frame yang error akan tetap diteruskan ke host tujuan
Store and forward
Switch akan menyimpan semua frame untuk sementara waktu sebelum diteruskan ke host tujuan. Seluruh frame akan dicek melalui CRC (CYCLIC REDUNDANCY CHECK). Jika ditemukan error maka frame akan “dibuang” dan tidak diteruskan ke host tujuan. Switch jenis ini paling terpecaya diantara jenis lainnya.
Kelemahan switch jenis ini adalah meningkatnya latency akibat adanya proses pengecekan seluruh frame yang melalui switch.
Fragment Free atau Modified Cut Through
Switch akan membaca 64 byte dari frame sebelum meneruskannya ke host tujuan. Nilai 64 byte ini merupakan jumlah minimum byte yang dianggap penting untuk menentukan apakah frame error atau tidak. Sehingga switch jenis ini memiliki unjuk kerja yang cukup baik dan tetap dapat diandalkan.
HUB
Hub mirip dengan switch, yaitu sebagai konsentrator. Jika informasi dikirim ke host target melalui hub maka informasi akan mengalir ke semua host. Hub digunakan untuk network berskala kecil.
REPEATER
Sekian postingan tentang Perangkat Jaringan dan Fungsinya. Kurang lebihnya mohon maaf.
Semoga bermanfaat......
Semoga bermanfaat......